KUNCI KEBAHAGIAAN

Minggu, 07 Februari 2010
Setiap orang pasti mempunyai keinginan. Lalu, apa yang anda inginkan? Tentu jawaban kita berbeda-beda. Namun, tidak sedikit yang akan berkata, “ingin menjadi orang kaya”

Dari yang gemuk sampai yang kurus, dari yang mancung sampai yang pesek, dari yang tinggi sampai yang boncel. Semua pasti akan sepakat kalau mau bahagia harus punya yang namanya uang. Kita sepakat bahwa uang adalah alat pembayaran yang sah di zaman yang sudah tidak memakai sistem barter, walaupun di beberapa daerah pedalaman masih menerapkannya. Dengan uang kita dapat memenuhi berbagai kebutuhan, baik primer, sekunder, maupun kebutuhan lain. Pertanyaannya sekarang, apakah dengan uang kita dapat membeli segalanya? Apakah uang dapat mendatangkan kebahagiaan?


LETAK KEBAHAGIAAN
Apa yang anda lakukan jika anda memiliki uang yang berlimpah? Sepakatlah kita bahwa dengan uang tersebut akan kita gunakan untuk memenuhi kebutuhan kita. Tidak dengan standar orang atau biasa-biasa. Pastilah kita akan memakan makanan yang lezat, memakai pakaian yan bagus, memiliki rumah yang mewah dan megah, kendaraan yang mewah, liburan keliling dunia.
Tak ada salahnya menjadi orang kaya. Dari segi sosial kita dapat banyak berperan. Begitu diwilayah keagamaan, kita dapat berinfak, sedekah, zakat, berangkat menunaikan ibadah haji, dan banyak hal lain yang bersifat positif dapat dilakukan dengannya.
Dari segi bahasa kebahagian dapat diartikan sebagai keadaan dimana pikiran dan atau perasaan dapat ditandai dengan kesenangan, cinta, ketenangan, kepuasan, kenikmatan atau kegembiraan.
Lalu dimanakah letak kebahagiaan? apakah dengan memiliki harta yang berlimpah, rumah yang mewah dan megah atau liburan keliling dunia dapat memberikan kebahagian? Atau sebaliknya? Hidup sederhana dengan segala keperluan yang tercukupi serta fasilitas transportasi yang sederhana namun merasa cukup dengan hal tersebut?
Maka pantaslah dikatakan bahwa letak kebahagiaan adalah di hati tiap individu. Mau kaya atau sebaliknya tak akan mempengaruhi tingkat kebahagiaan seseorang. Karena kebahagian terletak di hati. Boleh jadi seseorang yang memiliki harta yang berlimpah, namun dengan hartanya ia merasa tidak bahagia, mungkin dikarenakan ia sibuk dengan memikirkan hartanya. Atau sebaliknya si miskin tak merasa bahagia karena ia letih dan pusing memikirkan hari ini apakah akan makan atau tidak.

KUNCI KEBAHAGIAN
Semua orang ingin bahagia, namun mereka tak mengetahui kunci pembuka kebahagian tersebut. Ada sebahagian orang yang menilai kebahagiaan datangnya dari banyak harta, padahal harta tersebut hanya bersifat sementara. Mereka akan disibukkan dengan memikirkan kekurangan. Alloh subhana wa Ta’ala berfirman

ãNä39ygø9r& ãèO%s3­G9$# ÇÊÈ   4Ó®Lym ãLänöã tÎ/$s)yJø9$# ÇËÈ  
“Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur.” Quran surat At-Takatsur ayat 1 dan 2

Karena letak kebahagiaan berada di hati, mari kita bersama menanyakan kepada hati kita, apakah yang sebenarnya dapat membuat kita bahagia.

1.      Beriman dan beramal sholeh
Orang yang beriman dan beramal sholeh, merekalah yang sebenarnya merasakan kebahagiaan, mereka tak takut dan tak bersedih hati dengan kehidupan dan apa-apa yang akan menimpa mereka. Alloh subhana wa Ta’ala berfirman

ô`tB Ÿ@ÏJtã $[sÎ=»|¹ `ÏiB @Ÿ2sŒ ÷rr& 4Ós\Ré& uqèdur Ö`ÏB÷sãB ¼çm¨ZtÍósãZn=sù Zo4quym Zpt6ÍhŠsÛ ( óOßg¨YtƒÌôfuZs9ur Nèdtô_r& Ç`|¡ômr'Î/ $tB (#qçR$Ÿ2 tbqè=yJ÷ètƒ ÇÒÐÈ  
“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam Keadaan beriman, Maka Sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan Sesungguhnya akan Kami beri Balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” Quran surat An-Nahl ayat 97

Inilah kunci utama kebahagian, dengan kita beriman dan beramal sholeh maka Alloh Subhana wa Ta’ala akan memberikan jaminan kehidupan yang baik di dunia maupun di akhirat.


2.      Selalu menyucikan diri dengan bertobat
Manusia, kitalah makhluk yang tak pernah luput dari ke-alpaan. Dengan segala potensi diri yang melekat didalamnya juga tersimpan segudang kekurangan membayanginya. Manusia sadar akan hal tersebut. Namun tiap individu berbeda-beda dalam menyikapinya. Ketahuilah bahwa Alloh Subhana wa Ta’ala menyukai orang-orang yang menyucikan diri dan bertobat

štRqè=t«ó¡our Ç`tã ÇÙŠÅsyJø9$# ( ö@è% uqèd ]Œr& (#qä9ÍtIôã$$sù uä!$|¡ÏiY9$# Îû ÇÙŠÅsyJø9$# ( Ÿwur £`èdqç/tø)s? 4Ó®Lym tbößgôÜtƒ ( #sŒÎ*sù tbö£gsÜs?  Æèdqè?ù'sù ô`ÏB ß]øym ãNä.ttBr& ª!$# 4 ¨bÎ) ©!$# =Ïtä tûüÎ/º§q­G9$# =Ïtäur šúï̍ÎdgsÜtFßJø9$# ÇËËËÈ  
“mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: "Haidh itu adalah suatu kotoran". oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. apabila mereka telah Suci, Maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” Quran surat Al-Baqarah ayat 222

Nabi Shalallohu alaihi wa Sallam mengabarkan hal serupa

Hadis riwayat Abdullah bin Masud ra.: 
Ia berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah Shalallohu alaihi wa Sallam. bersabda: “Sungguh Alloh akan lebih senang menerima tobat hamba-Nya yang beriman daripada seseorang yang berada di tanah tandus yang berbahaya bersama hewan tunggangan yang membawa bekal makanan dan minumannya. Lalu dia tidur kemudian ketika bangun didapati hewan tunggangannya tersebut telah menghilang. Dia pun segera mencarinya sampai merasa dahaga kemudian dia berkata dalam hatinya: Sebaiknya saya kembali ke tempat semula dan tidur di sana sampai saya mati. Lalu dia tidur dengan menyandarkan kepalanya di atas lengan sampai mati. Tetapi ketika ia terbangun didapatinya hewan tunggangannya telah berada di sisinya bersama bekal makanan dan minuman. Allah lebih senang dengan tobat seorang hamba mukmin, daripada orang semacam ini yang menemukan kembali hewan tunggangan dan bekalnya.” (Shahih Muslim No.4929)


Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata: 
Rasululloh Shalallohu alaihi wa Sallam  bersabda: “Sungguh Alloh akan lebih senang menerima tobat hamba-Nya ketika ia bertobat kepada-Nya daripada (kesenangan) seorang di antara kamu sekalian yang menunggang untanya di tengah padang luas yang sangat tandus, lalu unta itu terlepas membawa lari bekal makanan dan minumannya dan putuslah harapannya untuk memperoleh kembali. Kemudian dia menghampiri sebatang pohon lalu berbaring di bawah keteduhannya karena telah putus asa mendapatkan unta tunggangannya tersebut. Ketika dia dalam keadaan demikian, tiba-tiba ia mendapati untanya telah berdiri di hadapan. Lalu segera ia menarik tali kekang unta itu sambil berucap dalam keadaan sangat gembira: Ya Allah, Engkau adalah hambaku dan aku adalah Tuhan-Mu. Dia salah mengucapkan karena terlampau merasa gembira.” (Shahih Muslim No.4932)


Lalu dapatkah dengan bertobat mendatangkan kebahagian? Jawabnya tentu “ya”. Karena dengan bertobat kita akan merasakan kasih sayang dan rahmat Alloh. Sedang orang yang enggan melakukannya akan merasa gelisah dengan semua kesalahan yang ia perbuat. Alloh Subhana wa Ta’ala berfirman

Èbr&ur (#rãÏÿøótFó$# ö/ä3­/u §NèO (#þqç/qè? Ïmøs9Î) Nä3÷èÏnGyJム$·è»tG¨B $·Z|¡ym #n<Î) 9@y_r& wK|¡B ÏN÷sãƒur ¨@ä. ÏŒ 9@ôÒsù ¼ã&s#ôÒsù ( bÎ)ur (#öq©9uqs? þÎoTÎ*sù ß$%s{r& ö/ä3øn=tæ z>#xtã 5Qöqtƒ AŽÎ6x. ÇÌÈ  
“dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. jika kamu berpaling, Maka Sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat.” Quran surat Hud ayat 3.


3.      Syukur dan Sabar
Kita semua menyadari bahwa kehidupan di dunia ini bagaikan sebuah jembatan yang dimana kita akan menemui ujung di seberang. Dalam menjalani kehidupan yang sementara ini pastilah akan menemui berbagai ujian dan cobaan, baik yang berupa kenikmatan maupun berupa kekurangan. Alloh Subhana wa Ta’ala berfirman

@ä. <§øÿtR èps)ͬ!#sŒ ÏNöqyJø9$# 3 Nä.qè=ö7tRur ÎhŽ¤³9$$Î/ ÎŽösƒø:$#ur ZpuZ÷FÏù ( $uZøŠs9Î)ur tbqãèy_öè? ÇÌÎÈ  
“tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). dan hanya kepada kamilah kamu dikembalikan.” Quran surat Al-Anbiya ayat 35

Dalam menghadapi cobaan tersebut kita harus pintar memposisikan diri, dimana dalam mendapat kita haruslah bersyukur dan dalam menghadapi suatu kekurangan, kita semestinya bersabar. Dan inilah ciri khas dari seorang muslim. Nabi Shalallohu alaihi wa Sallam memujinya dalam sebuah hadits Beliau

“Aku mengagumi seorang mukmin. Bila memperoleh kebaikan dia memuji Allah dan bersyukur. Bila ditimpa musibah dia memuji Allah dan bersabar. Seorang mukmin diberi pahala dalam segala hal walaupun dalam sesuap makanan yang diangkatnya ke mulut isterinya.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud).

Sejalan dengan hal itu, Alloh Subhana wa Ta’ala berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 155,156,157

Nä3¯Ruqè=ö7oYs9ur &äóÓy´Î/ z`ÏiB Å$öqsƒø:$# Æíqàfø9$#ur <Èø)tRur z`ÏiB ÉAºuqøBF{$# ħàÿRF{$#ur ÏNºtyJ¨W9$#ur 3 ̍Ïe±o0ur šúïÎŽÉ9»¢Á9$# ÇÊÎÎÈ  
“dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.”

tûïÏ%©!$# !#sŒÎ) Nßg÷Fu;»|¹r& ×pt7ŠÅÁB (#þqä9$s% $¯RÎ) ¬! !$¯RÎ)ur Ïmøs9Î) tbqãèÅ_ºu ÇÊÎÏÈ  
“(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun”[101].

[101] Artinya: Sesungguhnya Kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah Kami kembali. kalimat ini dinamakan kalimat istirjaa (pernyataan kembali kepada Allah). Disunatkan menyebutnya waktu ditimpa marabahaya baik besar maupun kecil.

y7Í´¯»s9'ré& öNÍköŽn=tæ ÔNºuqn=|¹ `ÏiB öNÎgÎn/§ ×pyJômuur ( šÍ´¯»s9'ré&ur ãNèd tbrßtGôgßJø9$# ÇÊÎÐÈ  
“mereka Itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka Itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.”

Itulah balasan bagi orang-orang yang bersabar, mereka akan mendapat keberkata yang sempurna dan petunjuk dalam menjalani kehidupan  ini. Sedang bagi ornag yang bersyukur maka Alloh Subhana wa Ta’ala akan menambah nikmatnya.

øŒÎ)ur šc©Œr's? öNä3š/u ûÈõs9 óOè?öx6x© öNä3¯RyƒÎV{ ( ûÈõs9ur ÷LänöxÿŸ2 ¨bÎ) Î1#xtã ÓƒÏt±s9 ÇÐÈ  
“dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". Quran surat Ibrohim ayat 7


4.      Banyak Mengingat Alloh (dzikrulloh) dan Membaca Quran
Dengan banyak mengingat Alloh Subhana wa Ta’ala menjadikan hidup menjadi tenang, mendatangkan kebahagiaan, dan mendapat balasan yang besar. Alloh Subhana wa Ta’ala berfirman

tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä ûÈõuKôÜs?ur Oßgç/qè=è% ̍ø.ÉÎ/ «!$# 3 Ÿwr& ̍ò2ÉÎ/ «!$# ûÈõyJôÜs? Ü>qè=à)ø9$# ÇËÑÈ  
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” Quran surat Ar-Ra’ad ayat 28

ª!$# tA¨tR z`|¡ômr& Ï]ƒÏptø:$# $Y6»tGÏ. $YgÎ6»t±tFB uÎT$sW¨B Ïèt±ø)s? çm÷ZÏB ߊqè=ã_ tûïÏ%©!$# šcöqt±øƒs öNåk®5u §NèO ßû,Î#s? öNèdߊqè=ã_ öNßgç/qè=è%ur 4n<Î) ̍ø.ÏŒ «!$# 4 y7Ï9ºsŒ yèd «!$# Ïöku ¾ÏmÎ/ `tB âä!$t±o 4 `tBur È@Î=ôÒムª!$# $yJsù ¼çms9 ô`ÏB >Š$yd ÇËÌÈ  
“Allah telah menurunkan Perkataan yang paling baik (yaitu) Al Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. dan Barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun.” Quaran surat Az-Zumar ayat 23

Sedangkan orang yang lalai dari mengingat Alloh Subhana wa Ta’ala akan menapaki kehidupan dengan kesengsaraan, kesempitan, dan kegelisahan dengan hati yang membatu. Alloh Subhana wa Ta’ala berfirman

ô`tBur uÚtôãr& `tã ̍ò2ÏŒ ¨bÎ*sù ¼ã&s! Zpt±ŠÏètB %Z3Y|Ê ¼çnãà±øtwUur uQöqtƒ ÏpyJ»uŠÉ)ø9$# 4yJôãr& ÇÊËÍÈ  
“dan Barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, Maka Sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam Keadaan buta". Quran surat Thoha ayat 124

`yJsùr& yyuŽŸ° ª!$# ¼çnuô|¹ ÉO»n=óM~Ï9 uqßgsù 4n?tã 9qçR `ÏiB ¾ÏmÎn/§ 4 ×@÷ƒuqsù ÏpuÅ¡»s)ù=Ïj9 Nåkæ5qè=è% `ÏiB ̍ø.ÏŒ «!$# 4 y7Í´¯»s9'ré& Îû 9@»n=|Ê AûüÎ7B ÇËËÈ  
“Maka Apakah orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk (menerima) agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang membatu hatinya)? Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang telah membatu hatinya untuk mengingat Allah. mereka itu dalam kesesatan yang nyata.” Quran surat Az-Zumar ayat 22

5.      Berdoa
Inilah senjata kita sebagai seorang muslim, yang mana hanya kepadaNya lah tempat kita bergantung, memohon kehidupan yang bahagia baik di bunia maupun di akhirat.

tA$s%ur ãNà6š/u þÎTqãã÷Š$# ó=ÉftGór& ö/ä3s9 4 ¨bÎ) šúïÏ%©!$# tbrçŽÉ9õ3tGó¡o ô`tã ÎAyŠ$t6Ïã tbqè=äzôuy tL©èygy_ šúï̍Åz#yŠ ÇÏÉÈ  
“dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam Keadaan hina dina". Quran surat Al-Mu’min ayat 60


رَبَّنَااَتِنَافِى الدُّنْيَاحَسَنَةً وَفِى اْلاَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَاالنَّارِ

Ya Tuhan kami, berikanlah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta peliharalah kami dari siksa api neraka”

PENUTUP
Inti dari semua ini adalah letak kebahagiaan tersebut bukanlah berada pada kehidupan yang mewah atau istana yang megah, namun letak kebahagiaan tersebut berada dalam hati, dan bagaimana kita menghiasi hati kita dengan apa-apa yang Alloh dan Rosul ajarkan pada kita.

0 tanggapan:

Posting Komentar